Menganalisis Peluang Usaha
Peluang dan Resiko
Peluang dalam bahasa inggris adalah opportunity yang berarti kesempatan yang muncul dari sebuah kejadian atau momen. Inspirasi merupakan sumber dari peluang.
Inspirasi bisa muncul dari mana saja dan kapan saja. Faktor-faktor yang mempengaruhi:
1.1 Faktor Internal, yang berasal dalam diri seseorang sebagai subjek, antara lain:
1. Pengetahuan yang dimiliki:
2. Pengalaman dari individu itu sendiri;
3. Pengalaman saat ia melihat orang lain menyelesaikan masalah:
4. Instuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri.
1.2 Faktor eksternal, yaitu hal-hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk mendapatkan sebuah inspirasi bisnis, antara lain:
1. Masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan;
2. Kesulitan yang dihadapi sehari-hari;
3. Kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain;
4. Pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Resep Dr. D.J Schwartz tentang cara memanfaatkan peluang bisnis adalah sebagai berikut:
1. Percaya dan yakin usaha bisa dilaksanakan.
2. Janganlah hadiri lingkungan yang statis akan melumpuhkan pikiran wirausaha
3. Setiap hari bertanya pada diri sendiri “bagaimana saya dapat melakukan usaha lebih baik.
4. Bertanya dan dengarkanlah
5. Perluas pikiran anda
Paul Charlap, mengemukakan 4 unsur yang harus dimiliki agar mencapai sukses:
1. Work hard (kerja keras)
2. Work smart (Kerja cerdas)
3. Enthusiasm (Kegairahan)
4. Service (pelayanan)
A.1.1 Analisis peluang usaha berdasar jenis produk/jasa
1. Minat sesorang, misalnya berminat dalam dunia perdagangan, jasa atau bidang lainnya
2. Modal, apakah sudah tersedia modal awal atau belum, baik dalam bentuk uang maupun barang/mesin
3. Relasi, apakah ada keluarga atau teman yang sudah terlebih dahulu menekuni usaha yang sama.
Disamping itu, memiliki bidang usaha juga harus mempertimbangkan hal berikut:
1. Pengaruh lingkungan sekitar
2. Banyak sedikitnya permintaan masyarakat terhadap jenis usaha yang akan kita pilih
3. Kecocokan anatara kebutuhan masyarakat dengan jenis usaha tertentu
4. Banyak sedikitnya pesaing
5. Adanya kemampuan untuk bertahan dan memenangkan persaingan
Peluang usaha di bidang jasa yang sangat dibutuhkan masyarakat, antara lain seperti berikut ini:
A.1.1 Analisis peluang usaha berdasar jenis produk/jasa
1. Minat sesorang, misalnya berminat dalam dunia perdagangan, jasa atau bidang lainnya
2. Modal, apakah sudah tersedia modal awal atau belum, baik dalam bentuk uang maupun barang/mesin
3. Relasi, apakah ada keluarga atau teman yang sudah terlebih dahulu menekuni usaha yang sama.
Disamping itu, memiliki bidang usaha juga harus mempertimbangkan hal berikut:
1. Pengaruh lingkungan sekitar
2. Banyak sedikitnya permintaan masyarakat terhadap jenis usaha yang akan kita pilih
3. Kecocokan anatara kebutuhan masyarakat dengan jenis usaha tertentu
4. Banyak sedikitnya pesaing
5. Adanya kemampuan untuk bertahan dan memenangkan persaingan
Peluang usaha di bidang jasa yang sangat dibutuhkan masyarakat, antara lain seperti berikut ini:
- Jasa servis. Banyak orang yang ingin mengikuti perkembangan teknologi sehingga banyak sekali dijumpai alat canggih seperti televisi, VCD, Komputer, Vacuum cleaner, mesin cuci, sepeda motor, bahkan mobil.
- Jas Hiburan. Untuk mengurangi ketegangan pikiran karena kesibukan kerja, contoh bioskop, diskotik dan karokean.
- Jasa Transportasi. menyediakan angkutan antar jemput anak sekolah, rental mobil dan sebagainya.
- Jasa kesehatan. Contoh memberikan sarana kebugaran, kesehatan, dan kecantikan seperti finess, SPA, pijat refleksi dan pengobatan alternative.
- Jasa yang lain. Contoh jasa penitipan anak, catering, tenaga kebersihan, penulis atau pengetikan karya tulis sebagainya.
1. Mudah dalam pemakaian
2. Efisien dalam penggunaan
3. Kualitas produk terjamin
4. Hemat dalam pemakaian
5. Adanya jaminan keamanan dalam pemakaian
A.1.2 Analisis peluang usaha berdasar minat dan daya beli konsumen
Untuk mengetahui besar-kecilnya minat masyarakat terhadap usaha yang kita dirikan, kita bisa melakukan observasi. Observasi ini bisa dilakukan dengan cara:
a) Mengadakan pengamatan langsung ke pasar
b) Melakukan wawancara
c) Memberikan angket untuk diisi oleh calon konsumen
Demikian juga untuk mengetahui seberapa besar kekuatan daya beli konsumen. Kita harus meneliti siapa konsumen yang akan menggunakan produk kita:
1. Apakah mereka dari kalangan atas, menengah, atau bawah?
2. Apakah mereka berpenghasilan tinggi, sedang atau rendah?
3. Apakah mereka anak-anak, remaja atau dewasa?
4. Apakah mereka orang yang tinggal di kota, desa atau pesisir pantai?
Faktor Keberhasilan usaha
· Komitmen
· Motivasi
· Kejujuran
· Kesehatan
· Mengambil resiko
· Kemampuan dalam membuat keputusan
· Keadaan keluarga
· Keterampilan mengelola usaha
· Keterampilan teknis
· Pengetahuhan tentang jenis usaha
Faktor Kegagalan usaha :
· Diabaikan oleh pemiliknya
· Kecurangan dan pencurian
· Kurang keterampilan dan keahlian
· Pengalaman yang tidak seimbang
· Masalah pemasaran
· Kebijakan pembayaran barang secara kredit dan pengawasan uang yang kurang baik.
· Pengeluaran biaya yang tinggi
· Persediaan dan peralatan yang berlebihan
· Pengawasan persediaan yang buruk
A.2 Pengembangan Ide Kreatif dan Inovatif
B.1 Pengertian Kreatif
Pengertian Kretif Menurut Coleman dan Hamman, berpikir kreatif adalah berpikir yang menghasilkan metode baru, konsep baru, pengertian baru, perencanaan baru, dan seni baru. Rawsilton menjelaskan berpikir kreatif dinamakan berpikir divergen atau lateral, yaitu menghubungkan idea tau hal-hal sebelumnya tidak berhubungan. Untuk dapat berpikir kretif dengan baik, diperlukan keberanian dan keyakinan pada diri sendiri. Inovasi merupakan penerapan secara praktis gagasan yang kreatif.
B.2 Ciri dan Sifat Berpikir Kreatif
Menurut Denny dan Davis, orang yang mempunyai kreativitas yang tinggi cenderung memiliki cirri-ciri sebaga berikut:
a) Fleksibel, artinya luwes tidak kaku harus menerima ide orang lain.
b) Tidak konvensional artinya tidak lugu, apa adanya.
c) Eksentrik (aneh), memiliki pola piker yang berbeda dari orang lain
d) Bersemangat artinya mempunyai antutias yang tinggi
e) Bebas, tidak mau terikat pada aturan-aturan tertentu.
f) Berpusat pada diri sendiri.
g) Bekerja Keras.
h) Bededikasi artinya mempunyai keteguhan yang tinggi
i) Inteligen memiliki pemikiran yang tinggi.
Berdasarkan analisis Faktor, Guilford menemukan, bahwa ada lima sifat yang menjadi kemampuan berpikir kreatif
B.3 Tahap-tahap Berpikir Kreatif
Dalam berpikir kreatif, terdapat tahap-tahap yang dilalui, mulai dari persiapan sampai diperoleh hasil pemikiran. Menurut Rawlinson, berpikir kreatif melewati tahapan sebagai berikut.
a) Tahap Persiapan. Tahap untuk memperoleh fakta tentang persoalan yang akan dipecahkan (pengumpulan informasi atau data ).
b) Tahap usaha. Tahap dimana individu menerapkan cara berpikir divergen (menyebar). Pada tahap ini, diperlukan usaha yang sadar untuk memisahkan produksi ide dari evaluasi dengan menunda lebih dahulu adanya penilaian terhadap ide-ide muncul.
c) Tahap Inkubasi. Tahap dimana individu seakan-akan meninggalkan (melepaskan diri) dari persoalan dan memasukannya kea lam bawah sadar (mengeraminya), sedangkan kesadarannya memikirkan hal-hal yang lain.
d) Tahap pengertian. Tahapnya diperoleh insight atau yang biasa disebut aha erlibnis. Ciri Khas dari tahap ini adalah adanya sinar penerangan (Iluminasi) yang mendadak menyadarkan orang akan ditemukannya jawaban.
e) Tahap Evaluasi. Pada tahap ini, ide-ide yang dihasilkan diperiksa dengan teliti serta dengan kritis memisahkan ide-ide yang kurang berguna, tidak sesuai ataupun yang terlalu mahal biayanya bila dilaksanakan.
Berdasarkan penelitian, kreativitas dapat diidentifikasikan menjadi 3 tipe:
1. Kreativitas rendah, inteligensi rendah
2. Kreativitas tinggi, inteligensi tinggi
3. Kretivitas rendah, inteligensi tinggi
4. Kreativitas tinggi, inteligensi rendah
Orang yang kreatif tidak takut dengan semakin sempitnya lapangan kerja, karena orang kreatif dapat menciptakan lapangan kerja untuk dirinya sendiri maupun orang lain.
B.4 Pengertian dan Arti Penting Inovasi
Inovasi, yaitu penemuan atau terobosan yang menghasilkan produk baru yang belum pernah ada sebelumnya atau mengerjakan sebuah produk yang sudah ada dengan cara yang baru. Seorang Sosiologi, Schumpeter, menyatakan bahwa Inovasi adalah pembeda antara seorang wirausahawan dan pengusaha biasa. Inovasi harus dilakukan terus-menerus agar usaha yang dilakukan menghasilkan keuntungan dan berumur panjang.
B.5 Prinsip-prinsip Inovasi
a. Prinsip keharusan
· Keharusan menganalisis peluang
· Keharusan memperluas wawasan
· keharusan untuk bertindak efektif
· Keharusan untuk tidak berpikir muluk
b. Prinsip Larangan
· larangan untuk berlaga pinter
· Larangan untuk rakus
· Larangan utuk berpikir terlalu jauh kedepan
c. Mengembangkan cara berpikir inovatif
· biasakan memiliki mimpi
· Perkayalah sumber ide
· Biasakan diri menerima perbedaan dan perubahan
· Tumbuhkan sikap empati
Faktor Keberhasilan usaha
· Komitmen
· Motivasi
· Kejujuran
· Kesehatan
· Mengambil resiko
· Kemampuan dalam membuat keputusan
· Keadaan keluarga
· Keterampilan mengelola usaha
· Keterampilan teknis
· Pengetahuhan tentang jenis usaha
Faktor Kegagalan usaha :
· Diabaikan oleh pemiliknya
· Kecurangan dan pencurian
· Kurang keterampilan dan keahlian
· Pengalaman yang tidak seimbang
· Masalah pemasaran
· Kebijakan pembayaran barang secara kredit dan pengawasan uang yang kurang baik.
· Pengeluaran biaya yang tinggi
· Persediaan dan peralatan yang berlebihan
· Pengawasan persediaan yang buruk
A.2 Pengembangan Ide Kreatif dan Inovatif
B.1 Pengertian Kreatif
Pengertian Kretif Menurut Coleman dan Hamman, berpikir kreatif adalah berpikir yang menghasilkan metode baru, konsep baru, pengertian baru, perencanaan baru, dan seni baru. Rawsilton menjelaskan berpikir kreatif dinamakan berpikir divergen atau lateral, yaitu menghubungkan idea tau hal-hal sebelumnya tidak berhubungan. Untuk dapat berpikir kretif dengan baik, diperlukan keberanian dan keyakinan pada diri sendiri. Inovasi merupakan penerapan secara praktis gagasan yang kreatif.
B.2 Ciri dan Sifat Berpikir Kreatif
Menurut Denny dan Davis, orang yang mempunyai kreativitas yang tinggi cenderung memiliki cirri-ciri sebaga berikut:
a) Fleksibel, artinya luwes tidak kaku harus menerima ide orang lain.
b) Tidak konvensional artinya tidak lugu, apa adanya.
c) Eksentrik (aneh), memiliki pola piker yang berbeda dari orang lain
d) Bersemangat artinya mempunyai antutias yang tinggi
e) Bebas, tidak mau terikat pada aturan-aturan tertentu.
f) Berpusat pada diri sendiri.
g) Bekerja Keras.
h) Bededikasi artinya mempunyai keteguhan yang tinggi
i) Inteligen memiliki pemikiran yang tinggi.
Berdasarkan analisis Faktor, Guilford menemukan, bahwa ada lima sifat yang menjadi kemampuan berpikir kreatif
- Fluency (kelancaran). Kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan.
- Flexibility (Keluwesan). Kemampuan untuk mengemukakan bermaca-macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah.
- Orginality (Keaslian). Kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara-cara yang asli, tidak klise
- Elaboration(Penguraian). Kemampuan untuk menguraikan sesuatu seraca terinci.
- Redefinition (Perumusan Kembali). Kemampuan untuk menijau suatu persoalan berdasarkan perspektif yang berbeda dengan apa yang sudah diketahui oleh banyak orang.
B.3 Tahap-tahap Berpikir Kreatif
Dalam berpikir kreatif, terdapat tahap-tahap yang dilalui, mulai dari persiapan sampai diperoleh hasil pemikiran. Menurut Rawlinson, berpikir kreatif melewati tahapan sebagai berikut.
a) Tahap Persiapan. Tahap untuk memperoleh fakta tentang persoalan yang akan dipecahkan (pengumpulan informasi atau data ).
b) Tahap usaha. Tahap dimana individu menerapkan cara berpikir divergen (menyebar). Pada tahap ini, diperlukan usaha yang sadar untuk memisahkan produksi ide dari evaluasi dengan menunda lebih dahulu adanya penilaian terhadap ide-ide muncul.
c) Tahap Inkubasi. Tahap dimana individu seakan-akan meninggalkan (melepaskan diri) dari persoalan dan memasukannya kea lam bawah sadar (mengeraminya), sedangkan kesadarannya memikirkan hal-hal yang lain.
d) Tahap pengertian. Tahapnya diperoleh insight atau yang biasa disebut aha erlibnis. Ciri Khas dari tahap ini adalah adanya sinar penerangan (Iluminasi) yang mendadak menyadarkan orang akan ditemukannya jawaban.
e) Tahap Evaluasi. Pada tahap ini, ide-ide yang dihasilkan diperiksa dengan teliti serta dengan kritis memisahkan ide-ide yang kurang berguna, tidak sesuai ataupun yang terlalu mahal biayanya bila dilaksanakan.
Berdasarkan penelitian, kreativitas dapat diidentifikasikan menjadi 3 tipe:
- 1. Menciptakan; proses membuat sesuatu yang tidak ada menjadi ada.
- Memodifikasi: mencari cara untuk membentuk fungsi-fungsi baru atau menjadikan seseuatu menjadi berbeda.
- Mengkombinasikan; menggabungkan dua hal atau lebih yang sebelumnya tidak saling berhubungan.
1. Kreativitas rendah, inteligensi rendah
2. Kreativitas tinggi, inteligensi tinggi
3. Kretivitas rendah, inteligensi tinggi
4. Kreativitas tinggi, inteligensi rendah
Orang yang kreatif tidak takut dengan semakin sempitnya lapangan kerja, karena orang kreatif dapat menciptakan lapangan kerja untuk dirinya sendiri maupun orang lain.
B.4 Pengertian dan Arti Penting Inovasi
Inovasi, yaitu penemuan atau terobosan yang menghasilkan produk baru yang belum pernah ada sebelumnya atau mengerjakan sebuah produk yang sudah ada dengan cara yang baru. Seorang Sosiologi, Schumpeter, menyatakan bahwa Inovasi adalah pembeda antara seorang wirausahawan dan pengusaha biasa. Inovasi harus dilakukan terus-menerus agar usaha yang dilakukan menghasilkan keuntungan dan berumur panjang.
B.5 Prinsip-prinsip Inovasi
a. Prinsip keharusan
· Keharusan menganalisis peluang
· Keharusan memperluas wawasan
· keharusan untuk bertindak efektif
· Keharusan untuk tidak berpikir muluk
b. Prinsip Larangan
· larangan untuk berlaga pinter
· Larangan untuk rakus
· Larangan utuk berpikir terlalu jauh kedepan
c. Mengembangkan cara berpikir inovatif
· biasakan memiliki mimpi
· Perkayalah sumber ide
· Biasakan diri menerima perbedaan dan perubahan
· Tumbuhkan sikap empati
berikutnya baca juga artikel berikut Desain Kemasan Produk
Komentar
Posting Komentar